Salah satu program yang sangat terkenal dari Kaum Bapak Gereja di aras sinode adalah HIRONO. Pelaksanaan Hirono atau gotong royong oleh bidang Kaum Bapak Gereja diperuntukan bagi pembangunan fisik gedung gereja atau Pastori jemaat. Telah disepakati, bahwa dalam setahun, Hirono dilakukan sebanyak tiga (3) kali. Mengingat, kegiatan tersebut membutuhkan anggaran (biaya) yang tidak sedikit.
Pada tanggal 5-6 Mei 2023, Hirono dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Koordinasi bidang Kaum Bapak Gereja yang bertempat di jemaat Imanuel Mawar (Mamuya-Wari-Ruko). Pada acara pembukaan Hirono sekaligus Rakor tersebut dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bupati Halmahera Utara, yang dalam hal ini diwakili oleh Bpk. Ir. Valentino Leiwakabessy, MMA.

Pada acara sambutan, ketua bidang Kaum Bapak Sinode, menyampaikan bahwa yang hadir pada pelaksanaan Hirono, bersala dari 72 jemaat dengan jumlah peserta 465 orang (menurut data terakhir, yang hadir 98 jemaat, dengan peserta yang tercatat 648 orang). Ketua BPHS dalam sambutan menenekankan tiga (3) hal yakni: 1). Mengutip buku yang ditulis oleh Marcus Buckingham, “Go put your strength to work.” Dalam kerja-kerja Hirono seperti ini, jangan kita focus pada kelemahan, kekurangan dan keterbatasan kita. Tapi mari kita focus pada kekuatan kita; jemaat yang sedang membangun, adalah jemaat yang memiliki kekuatan/potensi; sementara teman-teman yang datang membantu, sifatnya melengkapi apa yang sudah ada. 2). Dalam persepketif teologis, pelakasanaan Hirono adalah dalam kerangka pemenuhan hukum Kristus. Sebagaimana yang dinasehatkan oleh rasul Paulus, “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Galatai 6:2). Dan yang ke 3). Terkait dengan tema kegiatan, “Menjadi sahabat bagi semua orang”. Gereja harus membangun mentalitas dan moralitas sahabat; bukan mentalitas dan moralitas hamba. Yesus menghendaki, agar orang percaya harus menjadi dan menjalin persahabatan dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan alam.

Harapan Bupati Halut dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh bpk. Lewakabesi, gereja jangan terbawa pada politik praktis dan politik identitas. Mengingat tahun 2023/2024 adalah tahun-tahun politik. Gereja harus mengedepankan politik pelayanan, yang dituangkan lewat program-program yang membangun dan menata pelayanan di gereja dan juga dalam kehidupan masyarakat. Secara khusus, bidang Kaum Bapak Gereja, harus menjadi garda terdepan dalam melakukan pekerjaan pelayanan yang membawa dampak positif bagi gereja dan masyarakat.


Semoga Hirono yang dilakukan selama dua hari itu, benar-benar dapat menolong kehidupan menggereja di jemaat Imanuel Mawar.